Pendahuluan
Asking Alexandria, band rock Inggris yang berasal dari York, North Yorkshire (walaupun awalnya terbentuk di Dubai), telah mengukir tempat yang signifikan dalam kancah metal modern sejak pembentukannya secara resmi pada tahun 2008. Dikenal karena perpaduan metalcore, post-hardcore, dan terkadang, elemen electronicore serta hard rock, band ini telah melewati perubahan personel dan evolusi gaya untuk mempertahankan basis penggemar yang setia dan posisi yang menonjol dalam genre tersebut.
Awal Mula dan Tahun-Tahun Awal: Merajut Suara di Padang Pasir
Benih-benih Asking Alexandria ditanam di Dubai pada tahun 2003 oleh gitaris utama Ben Bruce, awalnya dengan nama “Amongst Us” sebelum bertransisi menjadi “End of Reason” dan akhirnya menetap di Asking Alexandria pada tahun 2006. Namun, susunan personel pada tahap ini berbeda dari yang kemudian meraih pengakuan internasional.
Setelah kembali ke Inggris, negara asalnya, Bruce membentuk kembali Asking Alexandria pada tahun 2008 di York, North Yorkshire. Formasi enam orang ini dengan cepat mulai merajut suara agresif dan teknis mereka. situs slot gacor andalan sejak 2019 di situs totowayang rasakan kemenangan dengan mudah.
Debut dan Terobosan: “Stand Up and Scream”
Susunan personel awal mengalami beberapa perubahan, dengan Binns keluar sebelum rekaman album debut mereka dan Sam Bettley menggantikan Joe Lancaster pada bass pada Januari 2009. Ini memantapkan susunan personel inti yang akan mendorong mereka menuju kesuksesan awal: Ben Bruce, Danny Worsnop, James Cassells, Cameron Liddell, dan Sam Bettley.
Pada September 2009, Asking Alexandria merilis album debut mereka, “Stand Up and Scream,” di bawah label Victory Records.
Baca Juga: Maroon 5: dari Pop Rock Awal hingga Dominasi Billboard
Menjelajahi Wilayah Baru: “Reckless & Relentless” dan “From Death to Destiny”
Membangun kesuksesan awal mereka, Asking Alexandria merilis album kedua mereka, “Reckless & Relentless,” pada April 2011. Single seperti “The Death of Me” dan “Run Free” menampilkan evolusi berkelanjutan dalam suara mereka, menggabungkan lebih banyak elemen melodis dan himne yang siap untuk stadion.
Kepergian dan Kembalinya Danny Worsnop: Masa Perubahan
Pada Januari 2015, terjadi perubahan signifikan dalam kubu Asking Alexandria dengan kepergian vokalis ikonik mereka, Danny Worsnop. Perpaduan unik antara scream guttural dan vokal bersihnya yang kuat telah menjadi ciri khas suara band.
Band ini kemudian mengumumkan Denis Stoff (sebelumnya dari Make Me Famous dan Down & Dirty) sebagai vokalis baru mereka. Bersama Stoff, Asking Alexandria merilis album studio keempat mereka, “The Black,” pada Maret 2016. Meskipun Stoff membawa kemampuan vokalnya sendiri ke band, album ini menerima sambutan yang beragam dari penggemar yang merindukan kembalinya Worsnop.
Namun, pada Oktober 2016, sangat menggembirakan bagi para penggemar mereka, Asking Alexandria mengumumkan kembalinya Danny Worsnop. Reuni ini menandai babak penting dalam sejarah band.
Membangun Kembali Suara Inti: “Asking Alexandria” dan Selanjutnya
Dengan Worsnop kembali memimpin, Asking Alexandria merilis album studio kelima mereka yang berjudul sama dengan nama band pada Desember 2017. (2023) adalah album penuh terbaru mereka, yang semakin menunjukkan evolusi dan kesediaan mereka untuk bereksperimen dalam suara yang telah mapan.
Warisan dan Pengaruh: Kekuatan dalam Metal Modern
Terlepas dari perubahan personel dan pergeseran gaya, Asking Alexandria telah bertahan, secara konsisten menghasilkan musik yang beresonansi dengan basis penggemar setia mereka. Kembalinya Danny Worsnop memantapkan identitas inti mereka dan menyulut kembali semangat banyak pendengar awal.
Anggota Saat Ini:
- Danny Worsnop: Vokal Utama (2008-2015, 2016-sekarang)
- Ben Bruce: Gitar Utama, Vokal Latar (2008-sekarang)
- James Cassells: Drum (2008-sekarang)
- Cameron Liddell: Gitar Ritme (2008-sekarang), Gitar Utama (2024-sekarang)
- Sam Bettley: Bass (2009-sekarang)
Kesimpulan
Dengan karier yang membentang lebih dari satu dekade dan banyak album sukses di bawah ikat pinggang mereka, Asking Alexandria terus berevolusi dan mendorong batas-batas suara mereka.</p>